Astagfirullah, Dosa Hutang Tidak Akan Terampuni Walaupun Mati Syahid | Cara Terbaru News

Astagfirullah, Dosa Hutang Tidak Akan Terampuni Walaupun Mati Syahid


Astagfirullah, Dosa Hutang Tidak Akan Terampuni Walaupun Mati Syahid

Menjadi animo ketika ini, bila tidak bisa mempunyai kendaraan kredit bisa jadi solusinya. Nah, bagaimana hal ini, sebab selama ini belum pernah ada kredit syariah untuk kendaraan. Sebenarnya bagaimana kedudukan hutang ini berdasarkan agama.




Dari Tsauban, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ فَارَقَ الرُّوحُ الْجَسَدَ وَهُوَ بَرِىءٌ مِنْ ثَلاَثٍ دَخَلَ الْجَنَّةَ مِنَ الْكِبْرِ وَالْغُلُولِ وَالدَّيْنِ

Barangsiapa yang ruhnya terpisah dari jasadnya dan dia terbebas dari tiga hal: [1] sombong, [2] ghulul (khianat), dan [3] hutang, maka dia akan masuk surga.” (HR. Ibnu Majah no. 2412. Syaikh Al Albani menyampaikan bahwa hadits ini shohih). Ibnu Majah membawakan hadits ini pada Bab “Peringatan keras mengenai hutang.”

Dari ‘Abdillah bin ‘Amr bin Al ‘Ash, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

يُغْفَرُ لِلشَّهِيدِ كُلُّ ذَنْبٍ إِلاَّ الدَّيْنَ

Semua dosa orang yang mati syahid akan diampuni kecuali hutang.” (HR. Muslim no. 1886)

Oleh sebab itu, seseorang hendaknya berpikir: “Mampukah saya melunasi hutang tersebut dan mendesakkah saya berhutang?”

Baca Juga :
Doa Mustajab Melancarkan Rezeki dan Melunasi Hutang Hingga Sebesar Gunung Emas
Punya Hutang Tapi Gak Pernah Melunasi? Lihat ini Akibatnya..
MasyaAllah, Allah akan Menggolongkanmu Orang Berilmu Jika Sungkan Menagih Hutang

Karena ingatlah hutang pada insan tidak bisa dilunasi hanya dengan istighfar.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sering berlindung dari Berhutang Ketika Shalat.

Bukhari membawakan dalam  kitab shohihnya pada Bab “Siapa yang berlindung dari hutang”. Lalu ia rahimahullah membawakan hadits dari ‘Urwah, dari ‘Aisyah bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

كَانَ يَدْعُو فِى الصَّلاَةِ وَيَقُولُ « اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْمَأْثَمِ وَالْمَغْرَمِ » . فَقَالَ لَهُ قَائِلٌ مَا أَكْثَرَ مَا تَسْتَعِيذُ يَا رَسُولَ اللَّهِ مِنَ الْمَغْرَمِ قَالَ « إِنَّ الرَّجُلَ إِذَا غَرِمَ حَدَّثَ فَكَذَبَ وَوَعَدَ فَأَخْلَفَ » .

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berdo’a di simpulan shalat (sebelum salam): ALLAHUMMA INNI A’UDZU BIKA MINAL MA’TSAMI WAL MAGHROM (Ya Allah, saya berlindung kepadamu dari berbuat dosa dan banyak utang).”

Lalu ada yang berkata kepada ia shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Kenapa engkau sering meminta pertolongan ialah dalam duduk perkara hutang?”

Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika orang yang berhutang berkata, dia akan sering berdusta. Jika dia berjanji, dia akan mengingkari.” (HR. Bukhari no. 2397)

Al Muhallab mengatakan, “Dalam hadits ini terdapat dalil perihal wajibnya memotong segala mediator yang menuju pada kemungkaran. Yang menyampaikan hal ini ialah do’a Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika berlindung dari hutang dan hutang sendiri sanggup mengantarkan pada dusta.” (Syarh Ibnu Baththol, 12/37)

Baca Juga :
Meski Dibawa Mati, Hutang-hutang Seperti ini Akan Dilunasi Oleh Allah
Meninggal dan Hutang Puasa Belum Lunas, Cara Menebus Dosanya Seperti ini
Ikhlaskan Piutangmu, Maka Allah akan Menaungimu dalam Naungan Arsy-Nya pada Hari Kiamat. MasyaAllah

Adapun hutang yang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berlindung darinya ialah tiga bentuk hutang:
[1] Hutang yang dibelanjakan untuk hal-hal yang dihentikan oleh Allah dan dia tidak mempunyai jalan keluar untuk melunasi hutang tersebut.
[2] Berhutang bukan pada hal yang terlarang, namun dia tidak mempunyai cara untuk melunasinya. Orang ibarat ini sama saja menghancurkan harta saudaranya.
[3] Berhutang namun dia berniat tidak akan melunasinya. Orang ibarat ini berarti telah bermaksiat kepada Rabbnya.

Orang-orang semacam inilah yang apabila berhutang kemudian berjanji ingin melunasinya, namun dia mengingkari kesepakatan tersebut. Dan orang-orang semacam inilah yang ketika berkata akan berdusta. (Syarh Ibnu Baththol, 12/38)

Itulah perilaku buruk orang yang berhutang sering berbohong dan berdusta. Semoga kita dijauhkan dari perilaku buruk ini.

Kenapa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sering berlindung dari hutang ketika shalat?

Ibnul Qoyyim dalam Al Fawa’id (hal. 57, Darul Aqidah) mengatakan,

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam meminta pertolongan kepada Allah dari berbuat dosa dan banyak hutang sebab banyak dosa akan mendatangkan kerugian di akhirat, sedangkan banyak utang akan mendatangkan kerugian di dunia.”

Inilah do’a yang seharusnya kita amalkan supaya terlindung dari hutang: ALLAHUMMA INNI A’UDZU BIKA MINAL MA’TSAMI WAL MAGHROM (Ya Allah, saya berlindung kepadamu dari berbuat dosa dan banyak utang).

Berbahagialah Orang yang Berniat Melunasi Hutangnya
Ibnu Majah dalam sunannya membawakan dalam Bab “Siapa saja yang mempunyai hutang dan dia berniat melunasinya.” Lalu ia membawakan hadits dari Ummul Mukminin Maimunah.

كَانَتْ تَدَّانُ دَيْنًا فَقَالَ لَهَا بَعْضُ أَهْلِهَا لاَ تَفْعَلِى وَأَنْكَرَ ذَلِكَ عَلَيْهَا قَالَتْ بَلَى إِنِّى سَمِعْتُ نَبِيِّى وَخَلِيلِى -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ « مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَدَّانُ دَيْنًا يَعْلَمُ اللَّهُ مِنْهُ أَنَّهُ يُرِيدُ أَدَاءَهُ إِلاَّ أَدَّاهُ اللَّهُ عَنْهُ فِى الدُّنْيَا ».

Dulu Maimunah ingin berhutang. Lalu di antara kerabatnya ada yang mengatakan, “Jangan kau lakukan itu!” Sebagian kerabatnya ini mengingkari perbuatan Maimunah tersebut. Lalu Maimunah mengatakan, “Iya. Sesungguhnya saya mendengar Nabi dan kekasihku shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika seorang muslim mempunyai hutang dan Allah mengetahui bahwa dia berniat ingin melunasi hutang tersebut, maka Allah akan memudahkan baginya untuk melunasi hutang tersebut di dunia”. (HR. Ibnu Majah no. 2399. Syaikh Al Albani menyampaikan bahwa hadits ini shohih kecuali kalimat fid dunya –di dunia-)

Dari hadits ini ada pelajaran yang sangat berharga yaitu boleh saja kita berhutang, namun harus berniat untuk mengembalikannya. Perhatikanlah perkataan Maimunah di atas.

Juga terdapat hadits dari ‘Abdullah bin Ja’far, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ اللَّهَ مَعَ الدَّائِنِ حَتَّى يَقْضِىَ دَيْنَهُ مَا لَمْ يَكُنْ فِيمَا يَكْرَهُ اللَّهُ

Allah akan bersama (memberi pertolongan pada) orang yang berhutang (yang ingin melunasi hutangnya) hingga dia melunasi hutang tersebut selama hutang tersebut bukanlah sesuatu yang dihentikan oleh Allah.” (HR. Ibnu Majah no. 2400. Syaikh Al Albani menyampaikan bahwa hadits ini shohih)

Sebaik-baik orang ialah yang paling baik dalam membayar hutang. Ketika dia mampu, dia pribadi melunasinya atau melunasi sebagiannya bila dia tidak bisa melunasi seluruhnya. Sikap ibarat inilah yang akan menyebabkan kekerabatan baik antara orang yang berhutang dan yang memberi hutangan.

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,


إِنَّ خِيَارَكُمْ أَحْسَنُكُمْ قَضَاءً

Sesungguhnya yang paling di antara kalian ialah yang paling baik dalam membayar hutang.” (HR. Bukhari no. 2393)

Ya Allah, lindungilah kami dari berbuat dosa dan beratnya hutang, mudahkanlah kami untuk melunasinya. Aamiin.

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

0 Response to "Astagfirullah, Dosa Hutang Tidak Akan Terampuni Walaupun Mati Syahid"

Posting Komentar